Kementerian Sosial (Kemensos RI) memilih Kabupaten Kulung Bali tepatnya di alun-alun Ida Dewa Agung Jambe Jalan Untung Surapati sebagai te...
Kementerian Sosial (Kemensos RI) memilih Kabupaten Kulung Bali tepatnya di alun-alun Ida Dewa Agung Jambe Jalan Untung Surapati sebagai tempat peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2022. Acara puncak HKSN kali ini dibarengi dengan peringatan Hari Disabiltas Internasional (HDI).
Peringatan HKSN dan HDI 2022 lalu mengambil tema 'Bangkit Bersama Membangun Bangsa'. Dihadiri Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini. Dibuka dengan tari Bali oleh anak-anak penyandang disabilitas. Bagi mereka, keterbatasan tak menyurutkan tekad mereka untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam sambutannya, Mensos Tri Rismaharini mengatakan, "Bahkan anak-anak disabilitas mampu membuat tamu kita menikmati musik dan tarian pada acara puncak, mereka juga mampu menampilkan tarian untuk menyambut tamu pada acara UNESCAP artinya setiap mahkluk Tuhan pasti diberikan kekurangan dan kelebihan. Dan mereka diberikan kelebihan,"
Pada peringatan HKSN dan HDI 2022 tersebut, Sentra "Dharma Guna" Bengkulu yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial RI di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial RI, turut serta dalam memberikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas. Salah satunya melalui Layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Layanan ATENSI diberikan melalui pelayanan langsung (direct services) oleh Sentra "Dharma Guna" di Bengkulu dengan menyalurkan bantuan ATENSI sebanyak 90 Paket Nutrisi dan ADL untuk Lansia, Anak dan Kelompok Rentan, selain itu juga memberikan 4 unit kursi roda dan 1 paket bantuan kewirausahaan, dengan total bantuan sebesar 127.211.250 Rupiah.
Salah satu disabilitas penerima bantuan I Ketut Marta sangat berterima kasih pada Kemensos RI melalui Sentra ATENSI Guna Dharma. "Terimakasih Kemensos dan Sentra 'Dharma Guna' di Bengkulu yang telah membantu menyediakan toko kelontong yang lebih baik untuk kebutuhan sehari-hari kami," ujar Ketut tersenyum haru sambil beberapa kali mengusap air mata.
I Ketut Marta adalah salah satu penyandang disabilitas yang mengalami kondisi kedisabilitasan sejak lahir. Kedisabilitasan tersebut menyebabkan ia kesulitan untuk berjalan juga untuk berbicara. Sedangkan dia berkewajiban merawat saudaranya yang kini hanya bisa berbaring di kasur atau bedridden. Mereka tinggal di rumah kecil di pinggir jalan dan membuka warung kelontong untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Sentra Guna Dharma Syam Wuryani menyampaikan bahwa pada momentum HKSN dan HDI ini dapat memunculkan kembali rasa gotong-royong serta kepedulian terhadap sesama.
"Seperti yang disampaikan Menteri Sosial dalam sambutannya di acara puncak, mari kita bangkitkan rasa kesetiakawanan dan gotong-royong serta kepedulian kita terhadap sesama dan diberikan hak yang sama. Tujuannya adalah agar kita bersama sama bangkit, tidak ada yang lebih tinggi dan rendah untuk bisa memajukan bangsa ini," pungkas Yani. (Sumber : Kemsos Go Id)
COMMENTS